Rabu, 07 Mei 2014

buatmu yang tak kusebut namanya

kemarin, lagi-lagi aku harus meliha duka dalam tawa.
yaaa, atas nama bahagia, tak kau hiraukan duka yang ada.
walau hanya sesaat, semoga tawa itu bisa menghibur laramu.

buatmu yang tak kusebut namanya,
dibalik celotehku yang tak berujung,
diantara ledekan yang hampir selalu ku lontarkan,
aku disini mengamatimu.
melihatmu,
dan ku tahu, betapa engkau menyimpan perih.

aku memang bukan pengamat yang baik,
aku yang terakadang tak peka dan terlihat cuek,
tapi sayangnya dukamu mampu kubaca.

aku tahu, saat itu kau butuh tempat untuk menghilangkan penatmu sejenak.
dan kau tumpahkan segala eskpresi yang tak terbaca.
saat itu, rasanya aku ingin mendekatimu dan berkata
"semua akan baik-baik saja"
tapi, tingkah lakumu seolah mengisyaratkan bahwa
"aku hanya ingin senang saat ini"

buat mu yang selalu tulus menjadi pelampiasan segala rasaku,
aku tak ingin memaksamu bercerita,
sampai nanti kau yang akan memintaku untuk mendengarkanmu.

buat mu yang dekat denganku,
percayalah semua masalah kan ada waktunya untuk usai.

kamu yang ceria,
mengertilah bahwa masalah yang mengajarkanmu untuk tetap kuat.

dan kamu teman terbaikku,
percayalah,
apapun yang sedang kamu hadapi ada aku dan yang lainnya disini.

dari sini seuntai doa terucap, semoga masalahmu mampu kau lewati.
semoga selimut kesabaran selalu ada dalam hatimu.


untukmu yang tidak kusebut namanya,

Tidak ada komentar: