Selasa, 25 November 2014

dipenguhujung cerita PKM


ketika jadi guru bukanlah cita-cita, angan, apalagi impian.
namun takdirlah yang membawa diri ketempat ini.
tempat yang akan membawa pada satu nama,
pada satu amanah,
dan pada satu dedikasi.

yaa.. ditempat inilah akhirnya pembelajaran tentang hidup di dapat.
ditempat inilah kecintaan pada profesi guru mulai tertanam.
keinginan untuk mengabdikan diri sebagai pendidik, mulai terangan. 

Guru..
begitulah tujuan pada saat ini.
berada dalam seluk-beluk dunia pendidikan,
menyambut para penyongsong masa depan,
mengemban amanah sebagai pendidik.

Guru . .
mendidik memang bukan hal yang mudah,
laku dan kata siswa terkadang membuat lelah,
namun, hangat senyum dan sapaan riang siswa seketika membuat luluh semua peluh.

semua yang baru terasakan setelah beberapa bulan ada di sekolah ini
SMK 41 Jakarta,
empat bulan yang mampu menggenapkan warna sebagai calon guru.

dipenghujung perjumpaan dengan kalian, rasa-rasa rindu mulai terbayangkan.
bulir-bulir air mata menetes ketika membaca surat itu,
surat perpisahan.

rasanya baru kemarin mengeluhkan jarak yang cukup jauh
baru kemarin mengeluhkan semua kelakuan kalian
baru kemarin berusaha untuk mendekatkan diri dengan kalian.
dan hari ini, akhirnya semua selesai.
tugas sebagai calon guru telah selesai tertunaikan,
terimakasih adik-adik ku yang luar biasa,
semoga sukses menyertai langkah kita semua.

Selamat hari guru,
untukmu para bapak dan ibu guru.
dan untuk kalian para calon guru
semoga amanah ini dapat diemban dengan baik.
semoga mendidik bukan hanya sekedar untuk menggugurkan tanggung jawab, tetapi karena rasa peduli dan kerinduan akan pendidikan di Indonesia yang lebih baik.

Jumat, 04 Juli 2014

kesepakatan

mari kita bersepakat, untuk tidak bersepakat. bahwa kisah kita bukan kisah sesaat. dan jalan panjang kita bukan sekedar main belaka. yang kita sepakati adalah jalan ini kita yang ciptakan, untuk akhirnya kita yang tentukan sampai batas mana kita akan terus berjalan menuju kesepastian. pada dunia tak bernama, kita ciptakan sebuah maya. pejalan kakinya kau yang bawa, sekedar pengingat kau bilang, kalau kita bermesra tak lupa jika jalan ini bukan hanya milik kita berdua. ada dua hati yang juga sedang berjuang dengan cintanya. dan kita bisa berbagi tentang makna cinta yang berbeda.

halte dan trotoar aku yang ciptakan. berikan pewarna indah sebagai tempat pelepas lelah yang menyejukkan. aku bilang : dalam jalan yang panjang ini, kita kadang perlu berhenti sejenak untuk mengusap peluh, atau mungkin mengeluhkan perjalanan cinta kita karena cinta adalah perjuangan yang menguras keringat. membakar emosi dan menguras pikiran dari masa lalu sampai masa yang entah kita cita-citakan. lalu perlu juga rasanya memperhatikan perjalanan orang lain. toh, kita bisa mengambil pelajaran dari mereka. bahwa cinta kita tak terus berlari kencang. cinta juga perlu pelepas dahaga, sekedar pengisi tenaga, untuk selanjutnya kita kembali berjalan menuju kepastian.

dan juga jalan panjang kita, diakhiri untuk menentukan, apakah kau dan aku memiliki rasa cinta yang sama.

"kita sepakat" 

-IM (ijonk muhammad)-

Jumat, 16 Mei 2014

10.33 di 324

TGIF
yaa, finally udah jumat lagi. tapi jumat ini rasanya beda. ahh, ambigu ketika bicara soal rasa.
hah, hari ini dimulai dengan rutiniyas yang sama, bangun pagi, mandi, shalat, sarapan, berangkat. tapi hari ini beban rasanya lebih berat, semangat nggak ada, badanpun rasanya berteriak minta diistirahatkan. rutinitas akhir semester yang menjemukan, padat, menghimpit, dan penuh sesak. tinggal gimana ngaturnya aja biar akhirnya ini badan sanggup menopang sampai liburan tiba.

ah tapi sayangnya manajemen waktupun masih buruk. aktifitas padat gak sebanding sama nafsu makan yang menurun. yaaa begitulah gambarannyaa.

hari ini, langkah ke kampuspun tak ada rasa. tak ada semangat, dan seolah hanya ingin menggugurkan tanggung jawab saja. sampai dikampus, jalan menuju gedung daksinapati terus ketemu weni, dan kata-kata yang diucapin pertama adalaaah "kenapa lu ti? lesu banget sih". dilanjut sama pertanyaan dari orang yang berbeda "nyit kenapa? ko diem aja sih", "elu kenapa duduk doang", dan pertanyaan-pertanyaan macem itu lainnya. yaa, ternyata kelesuan hari ini mudah ditebak sama orang-orang di sekeliling yaa.

satu kataa yang ada sekarang itu lelaaaaaaaaah.
walaupun mengeluh itu memang tak baik, tapi sedikit mencurahkan bukannya tak apa ya?

semoga esok lebih banyak membawa semangatnya.


-tulisan berantakan ini dibuat dipinggir jendela, pojok ruang 324, gd.daksinapati-

Rabu, 14 Mei 2014

hari ini

hari ini, gatau ada apa sama hari ini. yaap! semuaa dihari ini rasanya pait.
nggaktau kenapa tapi bodohnya semua ketidak 'mood'-an hari ini dilimpahin jadi satu diaduk terus akhirnya luber kemana-mana.
dari mama yang nanya "kamu kenapa diem aja, ga semangat banget, cape ya ?"
borongan pertanyaan yang jawabannya cuma "gak apa-apa ma"
bbm yang entah sengaja atau tidak terabaikan.
dari yang nggak tau apa-apa terus kena imbasnya.
dari masalah kecil bisa sampe gede.
dari masalah akun path bisa sampe belibet,
yaaa, semua tersponsori sama ketidak mood-an dihari ini.

disebabkan karena :
proyek blog yang tak kunjung kelar, malah semakin carut marut
laporan yang entah sampe mana hasilnya,
konten materi yang rasanya masih belum pas,
makalah ka-el-eb yang nggak sengaja terlintas dan seketika makin membuyarkan semua fokus,

yaa, hari ini.
hari ini yang bikin jadi aneh sama ka rio.
tiba-tiba yang semua jadi nggak jelas.
bbm yang kata-katanya nggak jelas juntrungannya,
telfon yang akhirnya cuma bisa diem doang

hari ini,
ga ada yang dikerjain dirumah,
buka laptop, terus natapin si layar tanpa berbuat banyak,

dan seketika *netes*.
ah rasanya terlalu cengeng,
masa kalah sama mood,
masa ga bisa profesional.

yaaa. lagi-lagi hari ini.

Jumat, 09 Mei 2014

Tentang Pacaran

"segala macam hubungan antarmanusia itu mirip pasir dalam genggamanmu. 
jika berada pada telapak tangan yang terbuka, pasir itu akan tetap pada tempatnya. 
namun, jika kau kepalkan tanganmu erat-erat untuk mempertahankannya, pasir itu akan menyembur melalui sela-sela jemarimu.
mungkin ada yang tersisa dalam tanganmu, tapi kebanyakan akan jatuh. 

pacaran adalah seperti itu. 
kalau dia pertahankan dengan longgar dengan menghormati dan membebaskan orang lain, hubungan cinta itu akan tetap utuh. 
tapi jika digenggam terlalu erat, terlalu memiliki, maka hubungan cinta itu akan terlepas dan hilang."

-Kaleel Jaminson-

Rabu, 07 Mei 2014

buatmu yang tak kusebut namanya

kemarin, lagi-lagi aku harus meliha duka dalam tawa.
yaaa, atas nama bahagia, tak kau hiraukan duka yang ada.
walau hanya sesaat, semoga tawa itu bisa menghibur laramu.

buatmu yang tak kusebut namanya,
dibalik celotehku yang tak berujung,
diantara ledekan yang hampir selalu ku lontarkan,
aku disini mengamatimu.
melihatmu,
dan ku tahu, betapa engkau menyimpan perih.

aku memang bukan pengamat yang baik,
aku yang terakadang tak peka dan terlihat cuek,
tapi sayangnya dukamu mampu kubaca.

aku tahu, saat itu kau butuh tempat untuk menghilangkan penatmu sejenak.
dan kau tumpahkan segala eskpresi yang tak terbaca.
saat itu, rasanya aku ingin mendekatimu dan berkata
"semua akan baik-baik saja"
tapi, tingkah lakumu seolah mengisyaratkan bahwa
"aku hanya ingin senang saat ini"

buat mu yang selalu tulus menjadi pelampiasan segala rasaku,
aku tak ingin memaksamu bercerita,
sampai nanti kau yang akan memintaku untuk mendengarkanmu.

buat mu yang dekat denganku,
percayalah semua masalah kan ada waktunya untuk usai.

kamu yang ceria,
mengertilah bahwa masalah yang mengajarkanmu untuk tetap kuat.

dan kamu teman terbaikku,
percayalah,
apapun yang sedang kamu hadapi ada aku dan yang lainnya disini.

dari sini seuntai doa terucap, semoga masalahmu mampu kau lewati.
semoga selimut kesabaran selalu ada dalam hatimu.


untukmu yang tidak kusebut namanya,

Kamis, 01 Mei 2014

halo may!

0.19

halo may!

setelah april terlewatkan dari 19 menit yang lalu, rasanya kurang pas kalo belum bilang makasih. makasih karena nikmat dariNya yang tiada taraa.

beberapa moment bulan aprlil yang sempet terabadikan





 *dan masih banyak lagi hal-hal indah yang nggak bisa di share disini*

entah kata apalagi yang harus diucapkan untuk menggambarkan semua rasa yang tak ternilai ini.

terimakasih ya Rabb atas segala nikmat dan berkah yang Kau berikan,
terimakasih atas kepercayaanMu memberikan sakit-dan-senangnya,
semoga esok dapat lebih baik,
dan may pun tak enggan membawakan berkahnya pada kami.

karena esok akan jauh lebih berat, maka biarkan sejenak beristirahat dari lelahnya hari ini,
selamat malaam ...


Selasa, 25 Februari 2014

ketika yang baik-baik aja belum tentu baik-baik aja.

bersyukur karena Allah masih memberikan kasih sayangnya yang begitu luar biasa :-)

Selasa, 21 Januari 2014

Tidung dan Sejuta Pesonanya

Pulau Tidung 18-19 Januari 2013.
rencana station 2 bemj bk memang udah direncanakan hampir sebulan sebelum acara. namun namanya manusia yang hanya bisa berencana, kami tak banyak memikirkan kemungkinan terburuknya pada saat itu. maka jadilah kami tetapkan tanggal 18 dan 19 januari ini. 
tapi ternyata pertengahan januari, cuaca di Indonesia lagi nggak baik. setiap hari hujan, banjir dimana-mana dan sempat membuat keraguan untuk tetap melanjutkan acara ini atau tidak. 
dengan beberapa pertimbangan dan hasil voting bph akhirnya diputuskanlah bahwa kami tetap berangkat tanggal segitu.
mungkin gw satu-satunya orang yang masih setengah hati buat menyetujuinya, tapi sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi demokratisasi, maka sayapun menjetujuinya.

semalam sebelum keberangakatan kami, hujan turun dengan derasnya. dan itu membuat banjir dimana-mana. sampai pagi itu, gw yang udah siap buat berangkat harus sedikit berdebat sama mama. mama yang setengah hati ngizinin anaknya pergi, bahkan hampir melarang keras. namun gw yang cukup keras akhirnya bisa meyakinkan emak, walaupun gw tahu dia ga sepenuhnya ngasih izin. dan disinilah titik keberatan gw buat pergi. kalau aja gw bisa nangis, mungkin nangis pada saat itu, cuma ya berhubung waktu yang udah makin siang jadi gak sempet nangis. akhirnya dengan berat hati emak dan babe nganterin gw ke kampus, dan ditengah perjalanan kami pun sempat melewati banjir yang cukup tinggi, karena mobil kami sedan, jadi sepanjang jalan itu penuh ketegangan dan karena izin Allah, gw pun bisa sampai kampus.
pas pamit sama mereka (baca: emak, babe) rasanya berat banget, susah deh buat diungkapin.
walaupun begitu, akhirnya gw tetep mutusin buat pergi. sepanjang perjalanan bener-bener nggak tenang, dan jujur aja gw selalu berdoa kalau ada keajaiban yang ngbuat gw batal pergi. tapi mungkin karena gw yang dirasa terlalu egois makanya Allah nggak berkenan sama keinginan gw, akhirnya kami pun tiba di muara angke.
di sinilah perasaan makin nggak karuan, gimana nggak karuannya nunggu kapal, belum lagi ada ibu-ibu yang bilang "mau kepulau? berani banget", mama yang telfon-in terus, ah makin berkecamuk sebenernyaa. tapi ya mau diapain lagi, toh waktu kan terus jalan. setelah nunggu beberapa lama, akhirnya kamipun dipandu buat naik kapal. pas kita naik, kapal itu udah penuh orang, cuma setelah nggak lama kita naik, orang-orang yang ada di dalam kapal satu persatu mulai turun, belum lagi ada cerita kalau pemberangkatan sebelumnya ada kapal yang karam. ya Allah, rasanya udah nggak bisa diungkapin lagi. dan bener aja setelah kapal itu jalan, muka gw yang keliatan paling takut diantara temen-temen yang lain. gw yang saat itu emang bener-bener takut akhirnya nangis, mungkin cuma airen doang yang tahu gw nangis. hehe. selama perjalanan itu gw nggak berenti dzikir dan baca doa apa aja yang gw bisa. saking takutnya gw sama sekali nggak berani buat melek, jadilah sepanjang perjalanan gw cuma merem dan terus meganging tangannya airen, setiap ada goncangan sedikit gw megang tangannya airen kuat banget, sampe ima yang ada di sebelah gwpun tahu, airen yang begitu mengerti gw, setiap gw ngerasa ketakutan dia selalu balik megang gw. dan gitu terus sampe akhirnya gw pun tertiduuuuuuur. haha. gw tidur lumayan lama tuh, bangun karena ada telfon dan nggak lama sampai lah kita ditempat tujuan. nggak berenti-berentinya gw ngucap syukur pada saat itu.
ada sebersit rasa lega sebenernya, cuma ya gw tahu besok gw harus melalui hal ini lagi. tapi sejenak coba lupakan itu.
sampailah kita di pulau Tidung, tempat tujuan utama. dari dermaga itu ktita di pandu sama si mas nya buat ke homestay. sampai di homestay, kita langsung beres-beres, shalat, dan terus makan siang. abis itu kita langsung ke saung perawan dengan bersepeda ria. disana acara games-games sampai menjelang maghriblah. setelah dijemput sama si masnya, kita balik lagi ke homestay buat ngelanjutin acara. tapi setelah makan malam apa yang terjadi... listrik pun padam pemirsaah. dan lagi-lagi bikin gw takut, ah rasanya penakut banget. tapi ya mau nggak mau acara mesti tetep dilanjutin sampai sekitar pukul 23.00. gw dan keempat temen sekamar yang kece, haha (airen, nunu, ima, nci) memutuskan untuk langsung tidur. ditengah kondisi yang anginnya kenceng di luar, tapi kalau masuk homestay panas sekali, ditambah listrik yang padam, pendingin ruangan pun tak bisa digunakana, tapi kenapa kita tetep telat bangun sodara? hahaa..
acara minggu pagi pun dimulai, melanjutkan acara yang sempet terskip karena mati lampu. acara akhirnya dilanjtutin di jembatan cinta. lumayan lama lah disitu sampe si masnya tiba-tiba bilang, kapal udah siap berangkat jam 9. sedangkan waktu itu kondisinya jam 9 kurang 15. seketika kami pun bergegas langsung ke homestay dengan sepeda unyu kami. karena listrik masih padam, keadaan air udah nggak banyak, akhirnya kami tidak mandi, ahaha. setelah makan siang kita langsung ke dermaga, dan nggak lama langsung naik kapal. kondisi gw disini udah agak tenang dan nggak sekhawatir waktu berangkat. bahkan sebelum kapal jalan gw udah tetidur dengan pulasnya. haha. dan kebangun pas kapal udah mulai jalan sekitar jam 12.30. walaupun dalam keadaan merem, gw bisa ngerasain kalau lautnya lebih tenang dibandingin waktu berangkat, dan itu buat gw makin tenang. gw pun tertidur lagi, terus tiba-tiba gw ngerasa kalau banyak orang yang gerabak-gerubuk, banyak yang panik, dan seketika gw bangun, dan bener aja. kapalnya mati ditengah laut pemirsa. yaAllah, rasa takut gw luar biasa banget, gelombongan laut yang lumayan besar mengombang-ambingkan kapal itu. gw langsung meluk ima, gw nangis, gw takut, ah segala rasa udah bercampur disitu. entah apa yang difikirin saat itu, gw cuma bisa berdoa, gw pasrah, gatau lagi mesti ngapain, cuma nangis dan nggak berenti buat nyebut namaNya. gelombangnya makin terus bisa dirasain, entah apa yang ada dibenak temen-temen gw itu. gw yang nggak kuat buat melek karena pusing banget akhirnya cuma bisa meluk si ima doang. ima yang coba buat nenangin gw, dan dia yang nyuruh gw tiduran. sampai beberapa menit akhirnya gw denger suara mesin kapal bunyi lagi, alhamdulillah, lega banget rasanyaa dan gw bisa tidur lagi. dan bangun-bangun udah sampe angke. ucapan syukur yang nggak berhenti begitu liat banyak kapal yang udah menepi.

perjalanan yang luar biasa, Tidung yang menjanjikan sejuta keindahannya, harus dibayar dengan rasa takut yang mungkin sulit untuk diungkapkan. Tidung dengan pelajarannya yang membuat benar-benara sadar bahwa memang teman sejati ialah kematian. kapanpun waktunya, dimanapun tempatnya, nggak akan pernah tahu, tinggal bagaimana kita mempersiapkan itu. jika Allah sudah menghendaki, tak ada yang bisa mencegah, dan Allah-lah sebaik-baiknya penolong. 
semoga kejadian ini bisa menjadi bahan renungan bagiku pribadi, agar senantiasa selalu ingat kepadNya. 

Bekasi, 21 Januari 2013.